Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan
dan perkembangannya. Beberapa jenis hewan yang lain mengalami metagenesis.
Selain pada hewan, metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.
Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan
perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa
perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa.
Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi.
Contoh hewan amfibi yang mengalami metamorfosis adalah
katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak terbentuk zigot. Zigot
kemudian berkembang menjadi embrio. Satu minggu kemudian, terbentuklah larva
yang sering kamu sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga
insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam.
Beberapa waktu kemudian
terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu
mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki,
hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda
dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak
hidup di darat bersifat karnivora.
Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis
serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk
dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat memiliki mulut tipe pengunyah,
sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di air,
sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang. Namun demikian
beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang hampir sama saat baru menetas
dengan saat dewasa. Contohnya adalah belalang, kecoa, dan jangkrik.
Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang
disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda.
Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.
telur → larva pupa (kepompong) dewasa (imago)
Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan
tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif
makan. Larva kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada
yang langsung membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu membuat pelindung
dari daun yang dilipat, tanah atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus,
dan bahan lainnya. Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong
atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses
metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan
menjadi dewasa (imago).
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk
serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga
dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap.
Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara
umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada
jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna adalah sebagai berikut.
telur → nimfa →
dewasa (imago